Jumat, 13 Juni 2014

Makalah Media Pembelajaran

MAKALAH
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
“MEDIA PEMBELAJARAN”

DOSEN PENGAMPU :
         1.      Dra. HARATUA T.M.S, MPd
         2.      IKA SARI FITRIANA, MPd


DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4
                  1.      ARDI WIRANATA              ( F15112025 )
                  2.      AYU NOVANTY                  ( F15112021 )
                  3.      DINA APRIANA                  ( F15112020 )
                  4.      EDY NURMANSYAH         ( F15112035 )


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014


MEDIA PEMBELAJARAN


A.      Pengertian Media Pembelajaran
Secara tradisional, pada umumnya memberi pelajaran dilaksanakan dengan berbicara dan menjelaskan melalui kata-kata. Namun penggunaan kata-kata saja tidak terlalu cukup untuk dapat berkomunikasi secara efektif. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan (lambang-lambang) yang berarti, antara individu-individu. Jadi komunikasi efektif dapat terjadi apabila pengertian orang yang menerima pesan sama dengan yang dimaksudkan oleh pengirim pesan atau berita. Secara umum, apa yang disampaikan itu disebut pesan, yang menyampaikan disebut komunikator, dan yang menerima pesan disebut komunikan. Medium atau kata jamaknya media berasal dari kata latin, yang berarti di tengah atau alat atau perantara. Jadi di sini berarti “suatu yang bertindak sebagai alat untuk melaksanakan komunikasi” (Wartono, 2003: 71).
Daryanto (2013: 32) media merupakan sarana atau alat terjadinya proses belajar mengajar. Media instruksional adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk memberikan rangksangan, sehingga terjadi interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan instruksional. Menurut Zainal Aqib (2013: 50) menyatakan “media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar (siswa)”. Makna media pembelajaran lebih luas adalah alat peraga, alat bantu mengajar, dan media audio visual.

B.       Peranan dan Pemilihan Media dalam Proses Belajar Mengajar
Seorang perlu mengetahui bahwa murid-murid belajar dengan cara yang berbeda-beda dan dengan kecepatan yang berbeda pula. Untuk itu diperlukan keahlian guru dalam memilih media yang sesuai dengan topik yang dibahas, perkembangan kognitif, bidang pengalaman dan latar belakang pengetahuan murid. Menurut Wartono (2003: 72) menyebutkan bahwa pemilihan media dalam proses belajar mengajar tergantung pada; 1) Karakteristik murid; 2) materi pelajaran; 3) tujuan; 4) karakteristik murid; 5) fasilitas pendukung; 6) kemampuan; 7) guru.
Menurut Daryanto (2013: 32) menyebutkan bahwa peranan media pembelajaran yaitu:
1)      Menghindari terjadinya verbalisme.
2)      Membangkitkan minat/motivasi.
3)      Menarik perhatian peserta.
4)      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan ukuran.
5)      Mengaktifkan peserta dalam kegiatan belajar.
6)      Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.
7)      Menambahkan pengertian nyata suatu informasi.
Dibawah ini diberikan gambar yang menunjukkan bahwa dalam proses belajar diperlukan adanya persamaan kerangka acuan (frame of reference) antara yang mengajar (guru) dengan belajar (murid).
 





Gambar. Kerangka Acuan antara Guru dan Murid
Keterangan: A: bidang pengalaman dan latar belakang pengetahuan guru
 B: bidang pengalaman dan pengetahuan murid
 C: kesamaan kerangka acuan (frame of refernce) guru dan murid
 D: pesan yang dikomunikasikan/materi pelajaran yang disampaikan
Bila di sekolah tersedia lebih dari satu media yang cocok, perlu dipilih yang sederhana dan mudah ditangani. Betapapun baiknya atau pentingnya materi pelajaran yang akan disampaikan pada murid, namun tingkat pengetahuan muridnya masih terlalu rendah, bahan yang dibahas itu tidak atau sukar dapat dimengerti. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa pengetahuan yang diperlukan untuk dapat memahami materi tersebut belum dimiliki. Agar suatu  media dapat berperan sesuai dengan yang diharapkan, perlu diadakan pemilihan sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi pada saat itu (Wartono: 2003: 72-74).
Menurut Daryanto ( 2013: 35) mengemukakan pemilihan media antara lain a) sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai, b) sesuai dengan tingkat peserta didik, c) ketersediaan bahan, d) biaya pengadaan, e) kualitas/mutu teknik.
Sedangkan menurut Zainal Aqib ( 2013: 53) mengemukakan pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yaitu: 1) kompetensi pembelajaran, 2) karakteristik sasaran didik, 3) karakterstik media yang bersangkutan, 4) waktu yang tersedia, 5) biaya yang diperlukan, 6) ketersediaan fasilitas/peralatan, 7) konteks penggunaan, 8) mutu teknis media.
Pendapat lain mengungkapkan bahwa kriteria pemilihan media dilakukan atas dasar hal-hal yang telah disebutkan simuka sebagai berikut:
1)      Tujuan yang ingin dicapai; terdiri dari tujuan kognitif, tujuan afektif, dan tujuan psikomotor.
2)      Materi pembelajaran; artinya menampilkan atau menunjukkan suatu objek untuk dapat memilih media apakah yang akan digunakan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar.
3)      Karakteristik siswa; artinya pengetahuan apakah yang telah dimiliki para siswa yang dapat membantu memahami konsep lain yang telah diberikan, tingkat kesiapan siswa dan pengalaman belajar.
4)      Fasilitas pendukung; artinya tiap sekolah mempunyai fasilitas yang berbeda untuk dapat mendukung penggunaan media tertentu dan harus disesuaikan dengan fasilitas pendukung yang ada.
5)      Kemampuan guru; artinya kreativitas dan keterampilan guru daam membuat media perlu dikembangkan.
6)      Biaya; artinya dalam pemilihan media kita tidak dapat lepas dari kebutuhan biaya, karena itu dari berbagai jenis media yang akan diperkenalkan nanti, perlu dipilih media yang dapat dibuat dengan murah.
7)      Karakteristik media; artinya media akan dibicarakan dalam uraian mendatang bersamaan dengan uraian macam-macam media pendidikan, sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu media
(Wartono, 2003: 74-78).

C.      Jenis- Jenis Media Pembelajaran
Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri, salah satunya teknologi elektronik. Berdasarkan teknologi elektronik tersebut, Zainal Aqib ( 2013: 60) mengklasifikasikan media atas tiga kelompok yaitu: 1) Internet sebagai media pembelajaran, 2) Pembelajaran berbasis Website, 3) Pembelajaran berbantuan komputer.
Menurut Wartono (2003 : 78-87) membagi media kedalam empat kelompok besar yaitu: media pendidikan tanpa proyeksi, media dengar (media audio),  media yang diproyeksikan, dan media pandang dengar (media audio visual).
1.        Media pendiikan tanpa proyeksi
a.       Pilihan media dua dimensi
1)      Bagan; terdiri dari bagan pohon, bagan organisasi atau flow chart, dan bagan tabular atau tabel.
2)      Diagram artinya suatu gambar yang disederhanakan terutama terdiri atas garis dan simbol.
3)      Grafik artinya suatu penyajian data terdiri atas grafik garis, grafik batang, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar.
4)      Poster artinya kombinasi antara desain warna dan pesan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian orang lewat.
5)      Beberapa jenis papan, yaitu papan tulis, papan buletin, papan magnetik, dan papan flanel.
6)      Lembaran balik (Flipchart) artinya suatu media yagn terdiri atas beberapa lembaran kertas yang berisi pokok-pokok bahasan yang dibicarakan.
b.      Pilihan media tiga dimensi
1)      Model artinya sebagai tiruan bentuk dimensional dari benda aslinya dimana ukurannya dapat dibuat sama, lebih kecil atau lebih besar daripada ukurannya sebagai bahan pembuat model yang terdiri dari model utuh (solid model), model irisan (x-ray model), model susunan (built up model), dan model kerja (working model).
2)      Benda asli
3)      Diorama artinya suatu kotak yang berisi tiga yang didalamnya dibuat seperti keadaan sebenarnya.

2.      Media Dengar (media audio)
Media yang digolongkan oleh indera pendengaran kita melalui radio dan record player atau cassete recorde.

3.      Media yang diproyeksikan  (media pandang)
Media yang terdiri atas filmstrip, slide, media pantul, dan media transparasi.

4.      Media Pandang dengar (media audio visual)
Suatu media yang merupakan perluasan dari media pandang dalam bahwa slide dapaat disinkronkan dengan suara dari tape recorder untuk keperluan belajar individual slide viewer dapat dipasang diatas, tape recorder.
Sedangkan menurut Daryanto ( 2013: 32) menyatakan jenis media terdiri dari empat macam yaitu: 1) Papan tulis/white board dan flip chart, 2) Gambar, foto, dan walchart, 3) Radio dan tape recorder, 4) Televisi, film, video, VCD, dan DVD, 5) Model, globe, dan benda nyata, 6) OHP, LCD, dan komputer.

D.      Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut  Zainal Aqib (2013: 53) menyatakan bahwa prinsip penggunaan media pembelajaran sebagai berikut: (a) setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan, (b) gunakan media seperlunya, jangan berlebihan, c) penggunaan media mampu mengaktifkan pelajar, (d) pemanfaatan media harus terencana dalam program pembelajaran, (e) hindari penggunaan media yang hanya sekedar mengisi waktu (f) perlu persiapan yang cukup sebelum menggunakan media.
Sedangkan menurut Daryanto (2013: 35) menyatakan bahwa prinsip penggunaan media yaitu: (a) media berfungsi sebagai alat belajar, (b) hendaknya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,(c) hendaknya mengenal/menguasai dengan baik alat media yang digunakan. (d) jangan menggunakan media hanya sekedar sebagai selingan, (e) tidak satu pun alat bantu yang baik untuk semua tujuan karena tergantung dengan situasi dan kondisi.

E.       Manfaat Umum Media Pembelajaran
Menurut Zainal Aqib (2013: 51) mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran terdiri dari: (1) menyeragamkan penyampaian materi, (2) pembelejaran lebih jelas dan menarik, (3) proses pembelajaran lebih interaksi, (4) efisiensi waktu dan tenaga, (5) meningkatkan kualitas hasil belajar, (6) belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, (7) menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi belajar, (8) meningkatkan peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.


DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2013). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran  Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Daryanto. (2013). Strategi dan Tahapan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Wartono. (2003). Strategi Belajar Mengajar Fisika. Malang: Universitas Negeri Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar