TUGAS
GELOMBANG OPTIK
“HALO MATAHARI ”
DOSEN
PENGAMPU :
1.
DR.
H. TOMO DJUDIN
2.
HAMDANI,
M. Pd.
OLEH
ARDI WIRANATA
NIM F15112025
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
Halo Matahari
Dalam
ilmu Fisika, sebuah fenomena alam terkait sumber cahaya dan energi tata surya
yang terkadang kita melihat lingkaran disekitar matahari. Peristiwa ini biasa
terjadi saat cuaca dingin. Fenomena alam ini adalah Halo matahari.
(Sumber:
Pakar Astronomi Sdr Shahrin Ahmad)
Dikutip
dalam Wikipedia, Halo (ἅλως; disebut juga nimbus, icebow, atau Gloriole) adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya disekitar
matahari dan bulan ataupun pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan
jalan. Ada berbagai macam fenomena Halo matahari,
tetapi umumnya Halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang
dingin yang berada 5-10 km atau 3-6 mil di lapisan atas troposfer. Fenomena ini
bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan
dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar
matahari menjadi terpecah kedalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan
dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi.
Sementara
halo terbentuk ketika cahaya menerpa kristal-kristal es atmosfer. Kristal es
itu kemudian membelokkan dan memfokuskan cahaya hingga membentuk lingkaran.
Adapun kristal yang dapat membentuk halo memiliki enam sisi atau disebut
kristal heksagonal. Kristal-kristal juga memantulkan cahaya dengan cara lain
sehingga menghasilkan banyak kejadian menakjubkan. Di antaranya parhelion atau matahari
semu yang berupa bayangan ganda, busur, dan tugu matahari (Suartini,2007:
43-44).
Menurut
Prof. Thomas Djamaluddin dari Lembaga Penerbangan dan Antariska Nasional
(LAPAN) dalam Okezone.com mengatakan bahwa, fenomena halo adalah ketika terjadi
pembiasan cahaya matahari oleh kristal es di awan langit. Hampir mirip dengan
fenomena pelangi. Kalau pelangi terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh
air hujan yang ada di awan. Maka halo terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh
kristal es yang ada di awan.
(Sumber:
NASA SCIENCE).
Dikutip
dalam situs NASA, pada umumnya Halo melibatkan putaran radius 220
Halo dan sundogs (Parhelia). Dalam gambar diatas, menunjukkan matahari
dikelilingi oleh 220 Halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs.
Parhelic circle adalah biasan cahaya
kristal yang melepasi sundogs dan mengelilinginya. Kadangkala ia melapisi
keseluruhan ruang langit dalam latitut yang sama dengan matahari. Pembinaan
tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent and Lower Tangen arc) menyentuh
secara terus dengan 220 Halo sama ada di atas atau dibawah matahari.
Pembuatan lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas kristal
tersebut.
Menurut
Fisikawan Untan Leo Sutrisno mengatakan, peristiwa matahari dikelilingi cincin pelangi
di saat langit cerah tiada hujan itu disebut fenomena halo 220.
Peristiwa ini terjadi apabila berkas cahaya matahari menembus lapisan awan
Cirrus yang tipis. Awan Cirrus berada di sekitar 7.000 km dari permukaan laut.
Pada posisi setinggi ini, uap air berubah menjadi kristal es. Kristal es
berbentuk heksagonal (segi enam). Berkas cahaya matahari menembus kristal es
yang berbentuk segi enam beraturan. Berkas itu oleh kristal es dibiaskan dengan
sudut devisiasi sekitar 220. Berkas cahaya putih yang berasal dari
matahari terdiri dari banyak warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu, Warna-warna inilah yang sering kita sebut pelangi
(http://www.tni.mil.id ).
DAFTAR PUSTAKA
NASA. (2002). Rings Around The Sun. (Online). (http://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2002/24oct_sunrings/
,
dikunjungi 22 mei 2014).
Suartini, Kinkin.
(2007). Selimut Bumi Kita. Jakarta:
Tropica.
Tentara
Nasional Indonesia. (2010). Warga Lanud
Supadio Saksikan Fenomena Halo. (Online). (http://www.tni.mil.id/view-20439-warga+lanud+supadio+saksikan+fenomena+halo.html,
dikunjungi 22 mei 2014).
Taufiqurrakhman. (2011). Halo Hanya Fenomena Alam Lokal Biasa.
(Online). (http://techno.okezone.com/read/2011/01/04/56/410216/lapan-halo-hanya-fenomena-alam-lokal-biasa,
dikunjungi 22 mei 2014).
http://id.wikipedia.org/wiki/Halo_(fenomena_optis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar