MAKALAH
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
“MEDIA PEMBELAJARAN”
DOSEN
PENGAMPU :
1.
Dra.
HARATUA T.M.S, MPd
2.
IKA
SARI FITRIANA, MPd
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4
1.
ARDI WIRANATA ( F15112025 )
2.
AYU NOVANTY ( F15112021 )
3.
DINA APRIANA ( F15112020 )
4.
EDY NURMANSYAH ( F15112035 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
MEDIA PEMBELAJARAN
A.
Pengertian
Media Pembelajaran
Secara
tradisional, pada umumnya memberi pelajaran dilaksanakan dengan berbicara dan
menjelaskan melalui kata-kata. Namun penggunaan kata-kata saja tidak terlalu
cukup untuk dapat berkomunikasi secara efektif. Komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan (lambang-lambang) yang berarti, antara individu-individu.
Jadi komunikasi efektif dapat terjadi apabila pengertian orang yang menerima
pesan sama dengan yang dimaksudkan oleh pengirim pesan atau berita. Secara
umum, apa yang disampaikan itu disebut pesan, yang menyampaikan disebut
komunikator, dan yang menerima pesan disebut komunikan. Medium atau kata
jamaknya media berasal dari kata latin, yang berarti di tengah atau alat atau
perantara. Jadi di sini berarti “suatu yang bertindak sebagai alat untuk melaksanakan
komunikasi” (Wartono, 2003: 71).
Daryanto
(2013: 32) media merupakan sarana atau alat terjadinya proses belajar mengajar.
Media instruksional adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk memberikan
rangksangan, sehingga terjadi interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai
tujuan instruksional. Menurut Zainal Aqib (2013: 50) menyatakan “media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar (siswa)”. Makna
media pembelajaran lebih luas adalah alat peraga, alat bantu mengajar, dan
media audio visual.
B.
Peranan
dan Pemilihan Media dalam Proses Belajar Mengajar
Seorang
perlu mengetahui bahwa murid-murid belajar dengan cara yang berbeda-beda dan
dengan kecepatan yang berbeda pula. Untuk itu diperlukan keahlian guru dalam
memilih media yang sesuai dengan topik yang dibahas, perkembangan kognitif,
bidang pengalaman dan latar belakang pengetahuan murid. Menurut Wartono (2003:
72) menyebutkan bahwa pemilihan media dalam proses belajar mengajar tergantung
pada; 1) Karakteristik murid; 2) materi pelajaran; 3) tujuan; 4) karakteristik
murid; 5) fasilitas pendukung; 6) kemampuan; 7) guru.
Menurut
Daryanto (2013: 32) menyebutkan bahwa peranan media pembelajaran yaitu:
1)
Menghindari
terjadinya verbalisme.
2)
Membangkitkan
minat/motivasi.
3)
Menarik
perhatian peserta.
4)
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan ukuran.
5)
Mengaktifkan
peserta dalam kegiatan belajar.
6)
Mengefektifkan
pemberian rangsangan untuk belajar.
7)
Menambahkan
pengertian nyata suatu informasi.
Dibawah
ini diberikan gambar yang menunjukkan bahwa dalam proses belajar diperlukan
adanya persamaan kerangka acuan (frame of
reference) antara yang mengajar (guru) dengan belajar (murid).
Gambar.
Kerangka Acuan antara Guru dan Murid
Keterangan: A: bidang pengalaman dan
latar belakang pengetahuan guru
B: bidang pengalaman dan pengetahuan murid
C: kesamaan kerangka acuan (frame of refernce) guru dan murid
D: pesan yang dikomunikasikan/materi pelajaran
yang disampaikan
Bila
di sekolah tersedia lebih dari satu media yang cocok, perlu dipilih yang
sederhana dan mudah ditangani. Betapapun baiknya atau pentingnya materi
pelajaran yang akan disampaikan pada murid, namun tingkat pengetahuan muridnya
masih terlalu rendah, bahan yang dibahas itu tidak atau sukar dapat dimengerti.
Hal ini dapat disebabkan karena beberapa pengetahuan yang diperlukan untuk dapat
memahami materi tersebut belum dimiliki. Agar suatu media dapat berperan sesuai dengan yang
diharapkan, perlu diadakan pemilihan sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi pada
saat itu (Wartono: 2003: 72-74).
Menurut
Daryanto ( 2013: 35) mengemukakan pemilihan media antara lain a) sesuai dengan
tujuan instruksional yang akan dicapai, b) sesuai dengan tingkat peserta didik,
c) ketersediaan bahan, d) biaya pengadaan, e) kualitas/mutu teknik.
Sedangkan
menurut Zainal Aqib ( 2013: 53) mengemukakan pertimbangan dalam memilih media
pembelajaran yaitu: 1) kompetensi pembelajaran, 2) karakteristik sasaran didik,
3) karakterstik media yang bersangkutan, 4) waktu yang tersedia, 5) biaya yang
diperlukan, 6) ketersediaan fasilitas/peralatan, 7) konteks penggunaan, 8) mutu
teknis media.
Pendapat
lain mengungkapkan bahwa kriteria pemilihan media dilakukan atas dasar hal-hal
yang telah disebutkan simuka sebagai berikut:
1)
Tujuan
yang ingin dicapai; terdiri dari tujuan kognitif, tujuan afektif, dan tujuan
psikomotor.
2)
Materi
pembelajaran; artinya menampilkan atau menunjukkan suatu objek untuk dapat
memilih media apakah yang akan digunakan untuk meningkatkan efektivitas proses
belajar.
3)
Karakteristik
siswa; artinya pengetahuan apakah yang telah dimiliki para siswa yang dapat
membantu memahami konsep lain yang telah diberikan, tingkat kesiapan siswa dan
pengalaman belajar.
4)
Fasilitas
pendukung; artinya tiap sekolah mempunyai fasilitas yang berbeda untuk dapat
mendukung penggunaan media tertentu dan harus disesuaikan dengan fasilitas
pendukung yang ada.
5)
Kemampuan
guru; artinya kreativitas dan keterampilan guru daam membuat media perlu
dikembangkan.
6)
Biaya;
artinya dalam pemilihan media kita tidak dapat lepas dari kebutuhan biaya,
karena itu dari berbagai jenis media yang akan diperkenalkan nanti, perlu
dipilih media yang dapat dibuat dengan murah.
7)
Karakteristik
media; artinya media akan dibicarakan dalam uraian mendatang bersamaan dengan
uraian macam-macam media pendidikan, sehingga dengan demikian kita dapat
mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu media
(Wartono, 2003: 74-78).
C.
Jenis-
Jenis Media Pembelajaran
Sejalan
dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami
perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri, salah satunya teknologi
elektronik. Berdasarkan teknologi elektronik tersebut, Zainal Aqib ( 2013: 60)
mengklasifikasikan media atas tiga kelompok yaitu: 1) Internet sebagai media
pembelajaran, 2) Pembelajaran berbasis Website,
3) Pembelajaran berbantuan komputer.
Menurut
Wartono (2003 : 78-87) membagi media kedalam empat kelompok besar yaitu: media
pendidikan tanpa proyeksi, media dengar (media audio), media yang diproyeksikan, dan media pandang
dengar (media audio visual).
1.
Media pendiikan tanpa proyeksi
a.
Pilihan
media dua dimensi
1)
Bagan;
terdiri dari bagan pohon, bagan organisasi atau flow chart, dan bagan tabular atau tabel.
2)
Diagram
artinya suatu gambar yang disederhanakan terutama terdiri atas garis dan
simbol.
3)
Grafik
artinya suatu penyajian data terdiri atas grafik garis, grafik batang, grafik
batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar.
4)
Poster
artinya kombinasi antara desain warna dan pesan yang dimaksudkan untuk menarik
perhatian orang lewat.
5)
Beberapa
jenis papan, yaitu papan tulis, papan buletin, papan magnetik, dan papan
flanel.
6)
Lembaran
balik (Flipchart) artinya suatu media
yagn terdiri atas beberapa lembaran kertas yang berisi pokok-pokok bahasan yang
dibicarakan.
b.
Pilihan
media tiga dimensi
1)
Model
artinya sebagai tiruan bentuk dimensional dari benda aslinya dimana ukurannya
dapat dibuat sama, lebih kecil atau lebih besar daripada ukurannya sebagai bahan
pembuat model yang terdiri dari model utuh (solid
model), model irisan (x-ray model),
model susunan (built up model), dan
model kerja (working model).
2)
Benda
asli
3)
Diorama
artinya suatu kotak yang berisi tiga yang didalamnya dibuat seperti keadaan
sebenarnya.
2.
Media
Dengar (media audio)
Media yang
digolongkan oleh indera pendengaran kita melalui radio dan record player atau cassete
recorde.
3.
Media
yang diproyeksikan (media pandang)
Media yang
terdiri atas filmstrip, slide, media pantul, dan media transparasi.
4. Media
Pandang dengar (media audio visual)
Suatu media yang
merupakan perluasan dari media pandang dalam bahwa slide dapaat disinkronkan
dengan suara dari tape recorder untuk
keperluan belajar individual slide viewer
dapat dipasang diatas, tape recorder.
Sedangkan
menurut Daryanto ( 2013: 32) menyatakan jenis media terdiri dari empat macam
yaitu: 1) Papan tulis/white board dan
flip chart, 2) Gambar, foto, dan walchart, 3) Radio dan tape recorder, 4) Televisi, film, video,
VCD, dan DVD, 5) Model, globe, dan benda nyata, 6) OHP, LCD, dan komputer.
D.
Prinsip
Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut Zainal Aqib (2013: 53) menyatakan bahwa
prinsip penggunaan media pembelajaran sebagai berikut: (a) setiap media
memiliki kelebihan dan kekurangan, (b) gunakan media seperlunya, jangan
berlebihan, c) penggunaan media mampu mengaktifkan pelajar, (d) pemanfaatan
media harus terencana dalam program pembelajaran, (e) hindari penggunaan media
yang hanya sekedar mengisi waktu (f) perlu persiapan yang cukup sebelum
menggunakan media.
Sedangkan
menurut Daryanto (2013: 35) menyatakan bahwa prinsip penggunaan media yaitu:
(a) media berfungsi sebagai alat belajar, (b) hendaknya sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai,(c) hendaknya mengenal/menguasai dengan baik alat media yang
digunakan. (d) jangan menggunakan media hanya sekedar sebagai selingan, (e)
tidak satu pun alat bantu yang baik untuk semua tujuan karena tergantung dengan
situasi dan kondisi.
E.
Manfaat
Umum Media Pembelajaran
Menurut
Zainal Aqib (2013: 51) mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran terdiri
dari: (1) menyeragamkan penyampaian materi, (2) pembelejaran lebih jelas dan
menarik, (3) proses pembelajaran lebih interaksi, (4) efisiensi waktu dan
tenaga, (5) meningkatkan kualitas hasil belajar, (6) belajar dapat dilakukan
kapan saja dan dimana saja, (7) menumbuhkan sikap positif belajar terhadap
proses dan materi belajar, (8) meningkatkan peran guru ke arah yang lebih
positif dan produktif.
DAFTAR
PUSTAKA
Aqib,
Zainal. (2013). Model-Model, Media, dan
Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Daryanto. (2013). Strategi dan Tahapan Mengajar. Bandung:
Yrama Widya.
Wartono.
(2003). Strategi Belajar Mengajar Fisika.
Malang: Universitas Negeri Malang.